Sebuah gereja kecil di Argentina tiba-tiba dipenuhi oleh ribuan peziarah yang ingin melihat ukiran wajah Yesus Kristus yang dikabarkan mengeluarkan darah.
Seperti dilansir Daily Mail, Rabu (16/6), zat berwarna merah itu mengalir dari dahi lalu turun ke pipi ukiran Yesus, sebuah ukiran tentang Perjamuan Terakhir.Menurut imam gereja setempat, Father Jorge Gandur, cairan itu berasal dari salah satu luka di sisi kiri dahi Kristus yang terkena mahkota duri. Namun, pernyataan ini belum bisa dipastikan karena sampel cairan sedang diuji secara ilmiah dan dilihat apakah itu memang darah manusia.
Kehebohan ini berawal dari dua orang yang memasuki Oratorium Hati Kudus Yesus di Yerba Buena, Provinsi Tucuman, Jumat lalu. Ketika mereka sedang melihat-lihat ke dalam gedung tersebut, mata sepasang kekasih ini terheran-heran ketika mengetahui adanya noda-noda darah di ukiran patung wajah Yesus yang ada gereja tersebut. Mereka pun akhirnya melaporkan apa yang mereka saksikan itu ke Father Jorge Gandur, yang lalu mengambil sampel cairan itu untuk diuji secara ilmiah dan dilihat apakah itu memang darah manusia.
Setelah media lokal memberitakan orang-orang yang telah melihat Kristus "menangis darah", jalan-jalan di sekitar gereja langsung dipenuhi para peziarah yang ingin melihat langsung fenomena itu. Ratusan orang dilaporkan menangis dan berdoa di dua jalan menuju ke gereja tersebut.
Sementara itu, melihat banyaknya orang berdatangan, pejabat Keuskupan Agung Tucuman, Selasa, mendesak umat bersikap bijaksana, hati-hati, dan tidak langsung percaya dengan fenomena tersebut.
"Jika ini sesuatu yang dibuat oleh Tuhan, akan ada kontinuitas. Jika dibuat manusia, akan sirna seketika," kata Father Gandur. "Sebagai seorang imam, saya tidak punya keinginan untuk membuat harapan palsu. Saya tidak akan mendukung penipuan. Sesuatu terjadi di sini, kekuasaan ilahi yang akan menjelaskan pada waktunya," tambahnya.
Gereja Katolik Roma sendiri mengaku berhati-hati sebelum memberikan tanggapan peristiwa yang terjadi di Provinsi Tucuman, Argentina. Menurut mereka, hal ini dilakukan karena dari pengalaman dahulu banyak kejadian serupa yang kemudian ternyata palsu.
Lima tahun lalu, misalnya, patung Santo Pio dari Pietrelcina, seorang imam abad-20 yang dikenal sebagai Padre Pio, dikatakan telah menangis darah di sebuah gereja di Marsicovetere, Italia. Namun, tes kemudian menunjukkan, darah itu milik seorang wanita.
Dalam menyikapi segala peristiwa rohani yang ada, orang-orang percaya perlu memakai kebijaksanaan dan hikmat karena dengan melakukannya kita tidak akan mudah terjerumus dan terombang-ambing oleh hal-hal rohani yang sebenarnya bisa jadi menipu. Merenungkan firman Tuhan dan membangun hubungan pribadi dengan–Nya setiap hari adalah cara paling tepat untuk terhindar dari semua itu.
Sumber : Daily Mail